SELAMAT DATANG
Nama : Merci Ariandini

NPM/Kelas : 26209417 / 4EB05

Gunadarma University

Minggu, 02 Januari 2011

Stres mempengaruhi kondisi kulit kita


Penuaan dini pada wanita bisa timbul akibat stres yang diderita. Mengapa demikian? Tentu saja ada hubungan langsung antara jerawat, stres dan kesehatan kulit. Bukti klinis menunjukkan bahwa hal tersebut memiliki hubungannya dengan hormone. Saat stres, tingkat kortisol, yang merupakan hormon stres utama, meningkat. Hal ini pada gilirannya menurunkan produksi kolagen dan menyebabkan peradangan. Hasilnya adalah psoriasis, jerawat dan rosacea. Dan, jangan lupa stres bisa menimbulkan garis-garis halus dan kerutan loh..

Kondisi kulit yang diperburuk oleh stres

Ini bukan suatu kebetulan bahwa qmu mengalami breakout pada saat stres meningkat. Setiap hari dermatologists melihat pasien yang memiliki beberapa manifestasi dari stres yang terlihat pada kulit. Dan tidak terbatas pada jerawat. Bahkan stres dapat memperburuk kondisi kulit dan bahkan bisa mengembangkan penyakit menular, seperti herpes dan herpes zoster infeksi virus, yang nyata pada kulit.

Kondisi gatalpun bisa diperburuk oleh stres, yang dikenal sebagai urtikaria dalam istilah medis. Bentuk penyakitnya bisa berkembang menjadi eksim, dan gatal kronis, seperti chronicus lichen simplex, kondisi dimana gatal dan menggosok menjadi lingkaran setan yang mengakibatkan kulit jadi kronis.

Siklus gatal dan keinginan untuk menggaruk yang terjadi selama stres dapat merusak kulit yang sudah berkompromi dengan jerawat atau kondisi kulit lainnya. Bahkan bisa berubah menjadi suatu keharusan kronis. Kondisi diperburuk oleh stres berkisar dari jerawat umum yang dipanen oleh pasien yang merasa cemas atau gugup, kondisi dermatologi berat seperti nodularis prurigo, suatu kondisi yang terlalu keras menggaruk dan mengakibatkan luka atau lecet pada kulit.

Stres terkait dengan gatal-gatal

Pasien dengan gatal yang parah sering curhat ke dokter mereka bahwa mereka stres atau merasa tegang. Hubungan antara sensasi gatal dan mekanisme refleks menggaruk jelas. Hanya menyebutkan kata atau kutu kudis di kamar bisa menyebabkan orang merasakan gatal dan mulai menggaruk!.

Namun, mekanisme bagaimana stres menyebabkan gatal tidak sepenuhnya jelas. Tentu saja, ada faktor-faktor genetik yang berinteraksi dengan faktor-faktor hormonal dalam kondisi seperti jerawat atau rosacea, tapi di atas faktor-faktor ini adalah dampak dari stres.

Stres meningkatkan kemungkinan bahan kimia alami tertentu dalam kulit dan pembuluh darah kulit dapat menyebabkan peningkatan aliran darah dan kemerahan dalam kondisi seperti rosacea. Stres juga bisa terjadi akibat dampak sistem kekebalan tubuh, yang dapat membuat individu lebih rentan terhadap penyakit menular.!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar