Fenomena jilbab akhir-akhir ini semakin marak. Gelombang fenomena ini semakin terasa pada kampus-kampus yang berkonotasi pada kam-pus “sekuler” atau “tidak Islami”. Dalam satu sisi pandang, jelas ini merupakan suatu hal yang patut disyukuri. Karena, paling tidak ini menjadi suatu cermin korektif betapa kesadaran akan penghayatan keberagamaan secara lebih mendalam menjadi suatu kebutuhan yang esensial dalam menghadapi arus zaman sekarang ini.
Berjilbab, dalam tatapan ekologis dan kosmologis, merupakan suatu perlawanan dan penolakan terhadap perkembangan budaya asing yang mewabah di negeri ini. Dengan berjilbab, ada semacam proses identifikasi untuk menjadi Muslimah sejati.
Penulis The Tao of Islam, Sachiko Murata, men-jelaskan dengan sangat menarik perihal kepentingan kaum wanita Muslimah menutupi aurat mereka. Tulisnya, “Keindahan dan kecantikan Tuhan termanisfestasi dalam diri wanita. Semakin wanita tersebut menjaga keindahan dan kecantikannya, maka dalam tatapan kosmologis, wanita tersebut seolah-olah menutupi Keindahan dan Kecantikan Tuhan.”
Sayang, kesadaran wanita yang berjilbab itu belum sampai ke arah seperti itu. Pada dataran praktis, masih banyak terjadi percampuran budaya Barat de-ngan budaya Islam. Ataupun, ketidakmampuan untuk mengendalikan keinginan diri. Misalnya, sebagian wanita sudah menge-nakan kerudung atau jilbab serta busana muslim, tapi bajunya terbuat dari kain yang tipis yang tentu saja mem-bentuk tubuhnya yang indah. Jelas, hal ini kurang memenuhi ke-sempurnaan perintah syariat.
Hanya karena Anda memakai jilbab, tidak berarti Anda tidak bisa mengikuti tren. Meskipun begitu, Anda tetap harus memilih-milih model baju muslim terbaru yang ingin Anda kenakan. Monika Jufry, pemilik rumah mode dan butik muslim Sessa, memberikan masukan bagi Anda yang ingin tetap cantik berjilbab namun tidak menyalahi kaidah.
* Gunakan dress atau atasan dengan model kelelawar dengan corak yang abstrak atau animal print (hanya coraknya, RED).
* Padukan dengan legging katun polos yang tidak menampilkan lekukan tubuh, dan warna kulit.
* Gaun-gaun draperi dengan cutting yang tidak beraturan atau menampilkan sedikit kerut masih menjadi tren tahun ini.
* Gunakan bahan-bahan chiffon silk atau gaun yang melambai dengan warna polos. Padukan dengan manset bercorak.
* Tunik abaya atau long dress dengan corak abstrak, hindari terlalu banyak ruffle.
* Hindari terlalu banyak ornamen atau detail pada pakaian jika menggunakan terusan bercorak ramai.
* Warna terang dan warna-warna tertier (campuran beberapa warna) menjadi tren tahun ini.
* Gunakan penutup kepala yang simpel dengan korsase (tidak harus berbentuk bunga, tapi lebih bergaya abstrak). Padukan juga dengan sedikit tumpukan kancing atau origami pada penutup kepala polos. Hindari full payet. lihat model baju muslim terbaru
Yang harus dihindari oleh perempuan berjilbab:
* Jangan menggunakan legging yang transparan atau memperlihatkan warna kulit. Legging bukanlah celana panjang, sehingga hanya boleh digunakan ketika memakai abaya atau terusan panjang. Jika Anda menggunakan terusan yang terlihat agak transparan, maka legging akan digunakan sebagai dalaman.
* Memvariasikan bentuk-bentuk kerudung memang sedang tren. Tetapi jangan sampai kerudung yang Anda modifikasi memperlihatkan salah satu aurat. Misalnya, telinga ataupun leher Anda.
* Pakaian yang cenderung tipis, harus dilapisi. Batas penggunaan pakaian atasan adalah hingga ke pergelangan tangan. Sedangkan panjang bawahan hingga ke mata kaki.
* Hindari penggunaan pelapis tangan yang saat ini sedang tren. Karena umumnya pelapis tangan membentuk lekuk tubuh dan transparan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar